Jimat di Hari Jumat

Sahabat, hari ini adalah hari Jumat. Ada baiknya kita mengingat untuk sedikit tirakat. Sebenarnya kalau mau lebih banyak juga lebih sehat. 
Ada baiknya kalau tirakat diisi dengan doa-doa. Maka hari ini saya enggan menulis banyak omong kosong. Karena rasanya sia-sia kalau hanya menulis banyak omong kosong. Alih-alih mendapat berkat, malah sesat. Semoga kalian semua yang membaca catatan-catatan saya diberi pencerahan sehingga tidak tersesat. Maka sebelum saya menyesatkan kalian terlalu jauh, marilah kita kembali. Kita berseru bersama pemazmur.

Kasihanilah aku ya Allah, menurut kasih setia-Mu. Menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah segala kesalahanku. Sungguh, hanya karena belas kasih-Mu kami dapat terus berdiri. Sudah terlalu banyak kami mendulang dosa, sudah terlalu legam jiwa kami karena terkubur nista.

Maka ya Tuhan, bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku. Segala salah yang sudah aku buat sungguh seperti debu yang membungkus badan. Bukan hanya kotor tetapi juga menjijikkan. Cucilah aku ya Tuhan, cucilah aku dari segala dosaku. Dosa telah membuatku seperti jelaga. Hampir tak bisa dikenali lagi. Hanya Engkau yang mampu membersihkannya.

Ya Tuhan, aku menyadari segala pelanggaranku. Ketika rembang petang datang dan aku duduk di tepi ladang, kuingat segala tindakan burukku. Segala pelanggaran dan kesombonganku. Semuanya bermula dari keinginan untuk bisa seperti Engkau. Maka dosalah yang aku dapat. Sejak masa mudaku, aku bergelung dan bergulung dalam selimut nikmat dosa. Kini semuanya terbayang di dalam mataku.

Terhadap Engkau seorang aku berdosa. Sebagaimpemuda tanggung, aku merasa diri hebat. Aku merasa bisa melakukan segalanya tanpa Engkau. Bahkan apa yang jahat di hadapan-Mu aku lakukan. Rasanya bangga bisa melanggar apa yang Kau titahkan. Sekarang aku sadari, semuanya itu hanyalah kebodohan. Karena aku kehilangan hidupku sendiri ketika melanggar titah-Mu.

Maka kalau Engkau menjewer aku, itu sudah pantas. Bahkan kalau merotanikupun, itu pantas. Mengingat segala kendugalanku di masa itu. Mengingat segala hal buruk yang sudah aku lakukan. Di saat aku melupakan Engkau, di saat aku tidak mengindahkan Engkau. Maka tepatlah keputusan-Mu untuk mendera aku dengan hukuman.

Tuhan, jika aku masih boleh memohon, inilah permohonanku.

Bersihkanlah aku, agar aku jadi murni. 
Basuhlah aku, agar aku jadi putih melebihi salju.

Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku.
Hapuskanlah segala kesalahanku.
Ciptakanlah hati murni bagiku, ya Allah.
Baharuilah semangat tabah dalam diriku.

Janganlah Engkau membuang aku dari hadapan-Mu.
Jangan Kau ambil Roh-Mu yang kudus dari hidupku.

Kembalikanlah kegembiraan, yang pernah menjadi ciri hidupku.
Kembalikanlah semangat yang rela, yang pernah menjadi milikku.

Ya Tuhan, ijinkanlah kubuka bibirku, untuk memuliakan Nama-Mu.

Hong Kong, 4 April 2014, 10:15

Comments

Popular Posts