Pengen Masuk Surga?

Sahabat, apakah Kalian pengen masuk surga? Mestinya, mereka yang percaya kepada Tuhan memiliki keinginan ini dalam hatinya. 

Alkisah, seorang muda datang kepada Yesus. Dia memiliki keinginan yang besar untuk bisa masuk surga. Demi memenuhi keinginannya ini, dia menjalankan seluruh hukum sejak usia muda. Dia menghormati Allah, menghormati orangtua, tidak mencuri, tidak berbohong, tidak berzina, dll.

Kemudian Yesus memintanya pulang, menjual hartanya dan memberikan kepada orang miskin. Anak muda ini tersentak kaget. Mengapa harus menjual harta? Mengapa harus membagikan harta kepada orang miskin? Bukankah dia sudah berbuat baik? Apakah itu tidak cukup? Bukankah dia sudah menjalankan seluruh peraturan dengan baik? Apakah itu tidak cukup? Mengapa harus menjual harta?

Rupanya Yesus memiliki konsep yang berbeda mengenai surga. Konsep ini kemudian dijelaskan oleh Gereja sebagai berikut.

Surga itu bukan soal tempat. Bukan soal ruangan. Bukan tempat yang luas, yang banyak makanan, yang banyak bidadarinya. Bukan ruangan di mana berkumpul orang-orang yang baik. Tempat bukanlah yang utama bagi surga.

Surga adalah soal keadaan. Keadaan manusia seutuhnya tinggal bersama Allah. Seperti sepasang kekasih yang menyatu jiwa ragabya, seluruh indera dan hatinya. Persatuan dengan Allah seutuhnya, itulah surga. Maka surga sudah bisa dialami ketika mansia masih hidup di dunia, asal dia menyatukan diri dengan Allah.

Anak muda tadi memang menjalankan peraturan, menjalankan perintah Allah, tetapi hatinya tidak mau bersatu dengan Allah. Hatinya masih melekat pada hartanya. Hatinya masih terikat erat pada harta. Ketika Yesus meminta agar itu dilepaskan agar bebas mengikut Yesus, anak muda itu menolak. Dan dia gagal untuk masuk surga.

Sahabat, kalain apsti ingat sabda Yesus kemarin. Carilah kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan diberikan kepada kita. Di manakah kerajaan Allah itu? Apakah dengan duduk mansi di gereja 10 jams ehari sudah menajdi jaminan untuk mendapatkan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya? Belum.

Karena kerajaan Allah ada di dalam diri orang-orang miskin, di dalam diri orang-orang yang menderita, mereka yang tersengkir, mereka yang membutuhkan pertolongan. Ketika kita memiliki, kita berbagi dengan mereka. Itulah yang diminta oleh Yesus pada anak muda hari ini. Dia ingin mendapatkan kerajaan Allah, ingin masuk surga, tetapi ketika Yesus menyuruh dia masuk, dia menolak. 

Bagaimana dengan kita? Menjalankan perintah, ajaran saja belum cukup. Harus juga menjadi pelaku ajaran. Menjalankan ajaran dalam hidup juga harus disertai semangat, disertai cinta yang besar dalam hati akan Allah. Tanpa itu semua sia-sia belaka. 

Mengapa Yesus mengatakan bahwa orang kaya susah masuk surga? Karena mereka lebih terikat kepada hartanya daripada kepada Allah. Mereka tidak mau rugi soal harta, tetapi mereka rela kehilangan kesempatan untuk mendapat kasih Allah. Mereka selalu menghitung soal untuk rugi, soal mendapatkan lebih-dan lebih soal harta. Tetapi mereka rela rugi mendapat kasih Allah, asal untung harta. Jelas bagi mereka yang akan sulit masuk surga, lebih mudah unta masuk lubang jarum. Karena unta tidak membawa beban dalam hidupnya. Sedangkana orang kaya membawa seluruh hartanya, jelas itu tidak bisa, tidak akan muat.

Maka untuk masuk surga, syarat utamanya adalah kita sungguh ingin. Seluruh hati kita terpaut kepada Allah, karena surga adalah di mana kita akan tinggal bersama Allah, bukan dengan yang lain. Maka kalau pikrian dan hati kita hanya Allah; maka dalam setiap kesempatan kita akan berjumpa dengan Allah. Itu sungguh heaven on earth.

Hong Kong, 3 Maret 2014, 10.00, am  

Comments

Popular Posts