Aku dan kamu

Aku dan kamu sebenarnya sama
Sayang kita telah dibedakan
Hanya karena warna kulit berbeda
Hanya karena pekerjaan kita
Hanya karena pendidikan kita
Hanya karena agama kita
Hanya karena suku kita
Hanya karena kelompok kita
Maka kita dianggap berbeda
Hitam kulitku, putih kulitmu
Aku buruh kamu pengusaha
Bapakku petani bapakmu penguasa
Aku Katolik kamu Muslim
Aku Jawa kamu kamu Madura
Temanku Sunda temanmu Batak
Apakah itu cukup untuk membedakan kita?

Aku dan kamu adalah sama
Sama-sama lahir dari ibu
Sama-sama menyusu
Sama-sama belajar merangkak
Sama-sama belajar berjalan

Kalau engkau kebetulan orang kaya, engkau tidak lahir terus berlari
Kalau kebetulan kami miskin, mungkin kami juga kurang gizi
Tetapi semuanya itu tidak berarti bagi kami
Karena kami juga dikandung 9 bulan 10 hari

Kalian pasti tahu Erwiana
Mungkin juga mendengar tentang Satinah
Dulu pernah ada namanya Marsinah
Dan masih ada banyak lagi nama yang bisa kami jejer di sini

Mereka bukan artis yang bisa diajak pelesiran oleh bapak penguasa partai
Mereka bukan pengusaha yang bergelimang materi
Mereka hanya pekerja dan perantau demi sesuap nasi
Mereka juga ada yang kurang beruntung, sehingga terancam mati

Mereka sama seperti kami, seperti aku
Kalian?
Apakah kalian berbeda seperti kami, seperti aku?
Kita sama!
Meski kalian menyebut kami pahlawan devisa
Kita tetap sama
Sama-sama manusia

Bedanya, 
Meski kami pahlawan devisa, kami kurang terhormat
Apalagi jika dipajang di samping para pejabat
Terlebih pejabat yang suka makan uang rakyat
Kami bukan siapa-siapa
Tetapi kalian juga bukan siapa-siapa

Hari ini kasus kawan kami mulai disidangkan
Berminggu lalu kasus kawan kami telah diputus pengadilan
Hari ini kami menuntut keadilan
Tinggal menghitung minggu lalu kawan kami harus membayar 21 M atau dibayar kematian

Hari ini atau minggu lalu
Hari ini atau minggu depan
Kami akan berteriak lantang
Demi sebuah keadilan
Bagi teman-teman dan kami
Karena kami juga manusia
Seperti kalian yang berkuasa

Hari itu, jika sungguh terjadi
Aku dan kamu akan sama-sama berdiri
Saling menyatukan hati dan budi
Hari itu, ketika kita sama-sama menyadari
Bahwa kita sejatinya sama
Kita mungkin akan menyunggingkan senyum yang tak akan pernah terpudarkan
Bahkan oleh gelapnya awan

Aku menunggu hari itu
Apakah kamu mau?

Comments

MoRis HK said…
Thanks Fer,

aku
kamu
mereka
adalah sama

sama-sama manusia

Popular Posts