Fonghohk

Fonghohk berarti pulang sekolah. Setiap hari berangkat sekolah, sorenya pasti pulang lagi. Sebenarnya tidak ada yang istimewa. Namun hari ini agak istimewa. Karena hari ini ujian, maka kami pulang agak siang. Teman saya, Romo Heru mengajak jalan-jalan. Cocok jugalah, membuang energi negatif ujian, hehehehe.
Awalnya kami hendak mengunjungi musium, tetapi setelah ditimbang-timbang rencana itu kami batalkan. Kemudian kami ingin mengunjungi taman. Persoalan muncul, kami tidak tahu taman yang mana dan di mana. Kemudian saya usulkan menyusuri tepi laut dari Hung Hom sampai Star Ferry. Beliau setuju dan kami mulai jalan.
Perhentian pertama adalah taman dinosaurus di depan Museum of Science of Hong Kong. Berfoto di depan dinosaurus adalah biasa, maka kami cari pose lain. Beruntung Romo Heru bersedia saya minta ke sana ke mari. Lucu juga. Jadilah pose memberi makan dinosaurus. Setelah kami berdua manggut-manggut, merasa puas dengan hasil poto, kami melanjutkan langkah.
Wow, kami menemukan taman. Saya tidak memfoto, karena kami sibuk berdiakusi. Topik yang kami diskusikan adalah: bagaimana bisa pemerintah HK ini menyediakan banyak taman, padahal lahan mereka sempit. Saya mengajukan satu teori yang jitu. Yaitu teori psikologis. Banyaknya taman adalah sarana sederhana dan murah melepaskan stress. Rumah mereka begitu kecil, maka tinggal terlalu lama di dalam rumah tidak bisa meredakan stress. Maka duduk di bangku taman, melihat air muncrat, melihat burung, rumput dan tanaman akan membantu meredakan stress. Hahahaha, saya sok pinter bener. Kemudian kami melanjutkan langkah menyebrangi jalan yang luebar banget melalui tangga penyebrangan. Sembari menyebrangi jembatan kami juga berdiskusi, betapa hebat mereka menata infrastruktur ini, sehingga lahan yang sempit bisa dimaksimalkan penggunaannya. Dan yang utama adalah, manusianya merasa nyaman. Akhirnya kami sampai di ujung penyebrangan.
Angin laut membelai kami, dan perlahan-lahan kami mulai menyusuri jalan menuju Avenue of the Star. Betapa girangnya saya ketika melihat patung Bruce Lee dari kejauhan. Saya langsung berseru, "saya pengen poto!" Hahahaha norak banget. Ternyata..., ya ternyata. Romo Heru tertarik juga bergaya bersama Mas Bruce Lee. 
Setelah bergaya goyang oplosan, kami melanjutkan langkah. Kemudian kami sampai pada telapak tangan Jackie Cheung. Kami bingung, ini aktor laga yang lucu itu atau bukan ya. Kok telapaknya kecil. Kemudian kami melanjutkan langkah. Setelah jauh saya baru sadar, Jackie Cheung khan artis yang cantik itu. Aduh, rugi tidak berfoto. Hahahahaha, sekali lagi norak. Lalu kami menjumpai jejak telapak tangan Jackie Chan yang asli. Sekarang malas hendak berfoto. Bukan apa, antriannya begitu panjang.
Kemudian kami melanjutkan langkah menuju Star Ferry. Kami ingin melanjutkan perjalanan dengan naik  feri menyebrangi laut dari Tsim Shua Tsui menuju Central. Ombang mengajak kami bergoyang. Ingin rasanya berdiri agar sungguh terasa goyangannya. Tetapi kalau berujung pada mabuk laut dan muntah pasti tidak lucu. Maka saya duduk manis sembari mendekap tas dan memandang laut. Kabut cukup tebal sehingga puncak-puncak gedung sepanjang Central hingga Causeway Bay tertutup. 
Setalah kapal merapat kami melanjutkan perjalanan menuju terminal bis. Dulu, tahun lalu, hampir setiap hari kami mengunjungi terminal itu. Karena tahun lalu kami hampir setiap hari mengunjungi Catholic Center di Central. Maka perjalanan kali ini adalah perjalanan penuh kenangan. Jiah kayak sudah berapa tahun saja sampai kesannya begitu melankolis dan penuh memorabilia. 
Dulu kami melewati Central, Admiralty, WanChai dan seterusnya hingga Stanley pada siang hari. Perjalanan begitu lancar. Kali ini muaceeettttt..., hahahahaha. Terang saja, sore hari, semuanorang hendak pulang, maka jalanan begitu penuh. Tetapi itu tidak mengurangi rasa gembira ini. Dasar norak, jalanan macet tetapi saya senang-senang saja. Karena saya bisa mendengarkan lagu-lagu lebih lama.
Sudahlah, ini cerita saya sore ini. Tulisan ini juga sarana melepaskan stress karena ujian. Hahahahaha anyway, ini beberapa hal yang saya peroleh.

Pertama, temukan sesuatu yang menyenangkan dalam setiap kesempatan, bahkan ketika situasinya menyesakkan, menakutkan, menggelisahkan, seperti ujian atau hal lainnya.

Kedua, sekali-kali berlaku agak 'luar biasa' juga tidak dilarang. Asal tidak melanggar hukum dan melanggar norma, malah hasilnya lucu.

Ketiga, jangan pernah melewatkan setiap kesempatan, meskipun sepertinya hal itu rutin belaka. Karena waktu selalu memberi hadiah baru, dia selalu membawa kejutan. Terkejutlah untuk menikmati sensasinya. Kejutan-kejutan kecil itu adalah hiburan yang diberikan pada kita di saat hati lelah.

Hong Kong, 28 Februari 2014, 8:55pm



Comments

Ketut Astiti said…
Ahahahaaaaha...kereeeern!!!! Sip..Mo...dan tulisan Romo ini juga sebgai bacaan penghilang stress saya,lho Mo. Dan juga mmberi motivasi baru buat saya. Makasih, ya Mo.......:D :D
MoRis HK said…
ketut,
kamu masih nulis khan?
nulis terus ya, jangan berhenti.
tidak perlu menunggu ide-ide hebat kok
Feiby Sumolang said…
Mantap Romo :) Adonan kopinya sangat pas dihati Q hehe. . .
MoRis HK said…
Feiby, makasih, bukan kopi luak lho

Popular Posts