Langkah Baru

Damai Tuhan

Teman-teman terkasih. Sudah tahun baru, bahkan sudah melangkah di hari kelimabelas. Tentu sudah tidak sangat baru kalau saya menandai tulisan ini dengan judul langkah baru. Toh tidak mengapa, karena ini adalah tulisan pertama di tahun yang baru.

Tulisan ini saya dasarkan pada Injil hari ini, Minggu 15 Januari 2012. Kisah mengenai Yesus yang memilih murid-murid-Nya yang pertama. Ada banyak hal bagus di sana. Setidaknya ada tiga yang bisa saya gagas. Namun hanya satu yang akan saya bagikan kepada kalian secara lebih panjang.

Bagian pertama dalam Injil Yohanes 1:35-42 itu berkisah mengenai Yohanes Pembaptis yang menunjuk Yesus. Dia menunjukkan Yesus sebagai ‘Anak domba Allah’ kepada para muridnya. Spontan dua murid Yohanes pergi mengikuti Yesus.

Bagian kedua, Yesus yang diikuti oleh dua orang murid Yohanes bertanya, ‘apakah yang kamu cari?’ atau ‘What do you want?’ kemudian mereka menjawab, ‘Guru, di manakah Engkau tinggal?’ Yesus tidak menjawab di sini atau di sana. Yesus mengajak mereka untuk melihat sendiri. ‘Come and see’.

Bagian ketiga, dua murid tadi, yang oleh penginjil disebut sebagai Andreas, membagi pengalaman melihat tempat tinggal Yesus kepada saudaranya. Andreas mengatakan kepada saudaranya, Petrus, ‘kami telah menemukan Mesias’. Kegembiraan dan sukacita karena menemukan Allah dibagikan kepada sesama, mulai dari yang terdekat, yaitu keluarga.

Teman-teman terkasih. Saya ingin sedikit mendalami bagian kedua. Pertanyaan Yesus kepada dua orang yang mengikutinya itu sangat menarik bagi saya. “Apakah yang kamu cari?” Pertanyaan ini seolah diberikan kepada saya. Apakah yang saya cari dalam mengikuti Yesus. Dan saya menemukan ada banyak hal yang memalukan. Yaitu, sesuatu yang tidak penting sama sekali. Saya mengikuti Yesus tetapi saya mencari diri saya sendiri.

Saya seperti Andreas yang ditanya oleh Yesus, ‘Waris, kamu mengikuti Aku, apakah yang kamu cari?’ Saya tidak bisa langsung menjawabnya. Saya seperti tertohok dan menjadi malu kemudian. Ya, saya menjadi malu karena yang saya cari bukan Yesus semata. Sering yang saya cari adalah kesembuhan, juga barang-barang. Saya ingin ini dan itu. Saya mau ini atau itu. Saya tidak benar-benar hanya menginginkan Yesus. Di sinilah saya menajdi malu ketika Yesus bertanya apakah yang saya cari.

Teman-teman, bagaimana dengan kalian? Apakah yang kalian cari ketika mengikuti Yesus? Kalau kalian juga masih bingung tentang apa yang kalian cari, mari kita ikuti para murid ini. Mereka ingin melihat di mana Yesus tinggal. Kemudian mereka ingin tinggal bersama dengan Yesus. Ya, tinggal bersama Tuhan, itulah yang mendasar bagi setiap pribadi yang mengikuti Yesus.

Berjumpa, melihat tempat tinggalNya dan tinggal bersamaNya, itu sudah sangat cukup. Buktinya Andreas. Pengalaman sejenak bersama Yesus telah mengobarkan hatinya untuk membawa saudaranya kepada Yesus. Intinya, pengalaman bersama Yesus itu sudah sangat cukup. Ketika kita belum merasa cukup, itu satu tanda kalau kita belum benar-benar bersama Yesus.

Kesadaran baru dalam mengikuti Yesus. Kesadaran akan apa yang kita cari, bisa menjadi langkah baru di tahun yang baru ini.

Tuhan memberkati,


Romo Waris

Comments

Popular Posts