MENGADILI

Kata ini sepertinya jahat banget. Tanpa perlu dijelaskan pun kita akan tahu bahwa ‘mengadili’ adalah proses membuat penilaian terhadap seseorang. Biasanya sih di dalam pengadilan dan dilakukan oleh seorang hakim setelah mendengarkan kesaksian banyak pihak.
Ternyata seperti kita ketahui bersama, mengadili bisa muncul dalam hal-hal yang sederhana. Melihat seorang pria dengan tato menghias tubuhnya disertai rambut gondrong agak awut-awutan, kita memeiliki kecenderungan untuk menilai dia sebagai orang yang ‘kurang baik’, atau bahkan menilainya sebagai orag jahat.


Penampilan bisa menipu. Hal ini bukan hal baru. Penampilan perlente belum mencerminkan keperibadian yang baik bahkan belum tentu mencerminkan keadaan ekonomi yang bagus. Sebaliknya penampilan sederhana juga belum tentu menyembunyikan keadaan yang memprihatinkan. Rupa yang jelek, atau casing yang kurang menyenangkan, bisa jadi menyembunyikan sebuah bakat yang luar biasa.
Kemarin saya mengunggah tautan video 4 penyanyi di FACEBOOK, kebetulan semuanya penyanyi dalam ajang lomba yang sama.
Mereka adalah Connie Talbot (waktu itu 6 th), http://www.facebook.com/ext/share.php?sid=88042423938&h=dH_GD&u=_QCbM
Andrew Johnston (13 th), http://www.facebook.com/ext/share.php?sid=73192417975&h=gkFz8&u=NgKoE
Paul Pott (39 th), http://www.facebook.com/ext/share.php?sid=75976468996&h=u0LJx&u=bAVXg
Susan Boyle (47 th). http://www.facebook.com/ext/share.php?sid=82842147185&h=RXWTX&u=cR3SJ
Keempat-emaptnya bagi saya mengajari saya satu hal, jangan gampang mengadili-meremehkan, sebelum melihat keseluruhannya.
Melihat Connie Talbot yang imut, gigi tanggal di tengah, kesannya ga tau apa-apa, tentu ada yang berpikir ‘bisa apa bocah ini’. Memandang Andrew Johnston yang malu-malu, kurang percaya diri, tentu ada yang berkomentar ‘mau ngapain remaja ini’. Menyimak lagak gaya Paul Pott yang tidak percaya dengan kemampuannya sendiri, kurang ramah, kurangbisa tersenyum, tentu ada yang membatin ‘mau jadi penghibur kok cemberut terus’. Memerhatikan Susan Boyle yang kelihatan kampungan, gaya ketinggalan jaman, tampang yang tidak menjual, banyak yang mengeryitkan dahi sambil berujar, ‘nekat benar tante ini, mending di rumah masak atau mengurus kebun’.
Seluruh komentar tadi sah-sah saja. Mereka berkomentar ketika hanya melihat penampilan fisik, mereka belum mendengar mereka bernyanyi. Ketika music telah mengalun, dan mereka memperdengarkan suara, yang muncul adalah rasa kagum dan member penghormatan dengan bertepuk tangan sambil berdiri. Pribadi-pribadi yang dalam pandangan pertama kurang menarik ini ternyata menyimpan suara-suara yang luar biasa. Luar biasa, itu yang diungkapkan oleh para juri.
Melihat dan memerhatikan dengan saksama serta mendengarkan dengan teliti akan membuat penilaian kita lebih objektif. Penilaian yang didasarkan pada pandangan pertama kerapkali keliru. Apalagi jika penilaian itu didasarkan pada perasaan sesaat, akan sangat buruk hasilnya.

Comments

Popular Posts