Kristen – Katolik

Tulisan singkat ini special buat NIA. Sengaja singkat agar ada kesempatan untuk belajar banyak, mengenai hal ini.
Secara sederhana pertanyaan NIA mencakup 2 hal. Pertama apakah perbedaan Kristen Protestas dengan Katolik. Kedua, mengapa mesti ada banyak Kristen kalau yang disembah sama.

Saya hendak menjawab pertanyaan kedua terlebih dahulu. Pertanyaan itu bisa diluaskan lagi, ‘mengapa ada banyak agama jika semua agama itu percaya akan Allh yang esa’. Jika agama-agama menyakini bahwa hanya ada satu Allah, maka semua agama mestinya menyembah Allah yang sama. Entah apa agamanaya, Islam, Yahudi, Kristen, Katolik, Budha, Hindhu, Tao, Konghucu, dll, mestinya mempunyai Allah yang sama. Jika demikian mengapa mesti ada banyak agama?
Agama terbentuk karena pengalaman iman. Sebuah pengalaman yang diorganisasikan, ditata sesuai dnegan pengalaman masing-masing. Mengapa mesti ada banyak Kristen kalau toh sama-sama mengikuti Yesus. Hal itu sebenarnya hampir sama, artinya tidak sama persis, dengan adanya banyak aliran dalam Islam. Ada NU, Muhamadiyah, dll yang masih banyak aliran lain. Pertanyaannya sama, mengapa mesti ada banyak aliran jika sama-sama menghayati Islam?
Kemudian bedanya Katolik dengan Kristen, atau lebih tepatnya perbedaan Kristen Katolik dengan Kristen Protestan. Hanya saja kebanyakan orang Indonesia menyebut orang Kristen Protestan sebagai orang Kristen dan menyebut orang Kristen Katolik sebagai orang Katolik.
Pada awalnya yang ada hanya satu, yaitu Kristen, artinya pengikut (Yesus) Kristus. Perpecahan dalam tubuh Gereja sebenarnya sudah mulai pada tahun 1054. Namun perpecahan itu tetap berada dalam satu koridor Gereja Katolik. Hanya saja kemudian mesti ditambahkan, Katolik –Roma (Gereja barat) dan Katolik- Ortodoks (gereja timur). Perpecahan yang besar, yang disebut sebagai reformasi dalam Gereja, terjadi tahun 1517. Martin Luther memprotes beberapa kebijakan dan praktik keagamaan yang terjadi. Protes atau reformasinya itu bertujuan memperbaiki kebobrokan dalam Gereja, tetapi berujung pada perpecahan dan pemisahan.
Gereja-gereja yang memisahkan diri dari Gereja katolik itu kemudian hari disebut sebagai Gereja Reformasi atau Gereja Protestan. Dalam perkembangannya, Gereja Reformasi terus mengalami perpecahan dan hingga saat ini ada ribuan Gereja reformasi dan tetap ada satu Gereja Katolik.
Ciri-ciri pokok yang membedakan adala sebagai berikut.
1. Gereja Reformasi/protestan tidak mengakui paus sebagai pimpinan gereja.
2. Gereja Reformasi tidak mengakui bagian deuterokanonika dalam Kitab Suci. (di samping itu ada perbedaan dalam mehami Kitab Suci).
3. Jumlah Sakramen berbeda. Katolik ada 7, sedangkan mereka ada 2.
4. Penghargaan terhadap Bunda Maria juga berbeda.
5. Dll (sebenarnya ada banyak, namun ini yang cukup besar).
Ini sedikit hal yang sifatnya sangat kasar perihal perbedaan Gereja Kristen Katolik dan Kristen Protrestan atau Reformasi. Untuk hal yang lebih mendalam, jika hal itu diperlukan, akan saya buat di kemudian hari.



Comments

febri :) said…
wah, terima kasih romo. sbenarnya saya juga memikirkan pertanyaan yang sama.
:D
Reta.Retha said…
dulu, putri mikirnya semua agama itu baik. gak ada yang jelek (gak taunya ini masuk konsep pluralisme). smua orang bisa masuk surga, sesuai kepercayaanya masing2. Tapi setelah ada relgion class, diajari kalo kebenaran yang benar-benar benar itu cuma 1. jalan ke surga itu cuma melalui yesus. jd kalo gitu, orang yg beragama lain gimana donk romo?? konsep ini sesuai sm agama kita?
MoRis HK said…
Dulu Gereja Katolik beranggapan, bahwa di luar Gereja Katolik tidak ada keselamatan. Artinya di luar Gereja Katolik tidak ada yang bisa masuk surga.
Namun pandangan itu berubah. Di luar Gereja Katolik pun ada keselamatan jika mereka melaksanakan Cinta Kasih.
Itulah sebabnya Gereja Katolik lebih terbuka dan bisa masuk dalam berbagai budaya, dibandingkan dengan Gereja Reformasi.

Popular Posts