Jemuran

Seorang teman mengatakan bahwa hidup itu bak jemuran. Pagi hari di jerang di teriknya mentari, sore atau bahkan siang diambil. Jika panas mentari tidak sangat kuat jemuran itu bisa bertahan lama, tetapi jika mentari bersinar dengan teriknya, baju-baju yang dijemur itu akan segera kering dan akan segera diambil oleh si empunya baju.
Hidup itu seumpama baju yang habis dicuci dan dijemur di bawah teriknya mentari. Rupanya Tuhan Allah belum memiliki mesin cuci yang lengkap dengan pengeringnya, sehingga masih mengandalkan terik mentari untuk membuat baju-baju itu kering.
Teman yang mengisahkan perumpamaan ini baru saja mengalami kebenaran dari kisah tadi. Ceritanya, temannya baru saja meninggal tatkala bekerja di ladang. Sebut saja nama teman yang meninggal itu Budi. Usia mulai meninggalkan 50-an namun masih kekar dan perkasa. Pagi itu setelah mengantarkan istrinya ke pasar ia pergi ke ladang. Seperti petani pada umumnya, ia juga memelihara beberapa ekor sapi. Pagi itu ia hendak mencari rumput untuk makanan sapi-sapinya. Beberapa ikat rumput gajah telah ia angkut pulang. Namun itu belum cukup banyak untuk semua sapi-sapinya.
Ia kembali lagi ke ladang. Namun kelelahan mulai menderanya. Budi ingin istirahat, maka ia ambil beberapa helai daun yang cukup lebar untuk membaringkan badan di ladang. Udara yang semilir segera membuatnya hanyut dalam tidur, tidur yang panjang.
Ia tidak bangun lagi hingga ada orang yang melihatnya pulas tertidur. Namun ia tidak bia dibangunkan lagi, ia telah menemui penciptanya. Ia telah diambil dalam tidurnya yang nyenyak di ladang.
Peristiwa itu masih membayang di kepalaku ketika datang kabar mengenai meninggalnya 8 suster Fransiskanes Charitas Palembang. Mereka hendak melayat, namun kini dilayat banyak orang. Mobil yang mereka kendarai melayang masuk jurang.
Ada banyak cara dipakai oleh Sang Khalik untuk menjemput anak-anak-Nya. Ada yang dengan kelelahan di ladang, ada yang dengan menumpang kecelakaan. Tetapi semuanya seperti baju-baju yang telah kering di jemuran, semuanya siap diambil.
Berbahagialah dia yang telah siap ketika yang Empunya jemuran datang untuk mengambil jemuran-Nya.

Comments

Popular Posts